Senin, 11 Maret 2013

2013/2 About Sukses


SUKSES ITU. . .
Karena factor KETURUNAN
               TIDAK ADA HUBUNGAN ILMIAH antara sukses orang tua dengan latar belakang keluarga. Contohnya: Tukul Arwana, Soichiro Honda, Helmi dan Tantowi Yahya, dll.
Karena factor HOKI/ KEBERUNTUNGAN
                Tahu bahasa inggris untuk keberuntungan?? Yupz! L.U.C.K dari singkatan Labour Under Correct Knowledge (berusaha dengan pengetahuan yang benar). Sama seperti main ular tangga, jika anda mendapat angka 6. Apakah anda bisa dikatakan hoki atau tidak? Naik tangga, turun melalui ular atau tidak keduanya?? Apapun jawaban anda, toh anda juga harus melempar dadunya sebelum mendapatkan angka 6, bukan??
                Kberuntungan / hoki itu ternyata harus kita jemput, berusaha mendapatkannya, bekerjalah dengan pengetahuan yang benar (bekerja cerdas) untuk mendapatkan keberuntungan.
Karena factor NASIB
                “Setiap orang itu punya jalan sendiri. Kalau jalannya sukses, ya sukses. Kalau jalannya memang tidak sukses, ya bagaimanapun tidak akan sukses.
                Banyak yang berpendapat bahwa NASIB adalah SKENARIO MUTLAK. Allah tidak akan mengubah nasib sesorang jika orang tersebut tidak mau mengubahnya.
Karena factor SHIO/ ZODIAK/HARI/ JAM LAHIR
                Guys! Semua jam, hari, bulan, dan tahun adalah baik. Coba anda Tanya shio/ zodiac/ hari bahkan jam lahir dari setiap orang, pastilah ada satu persamaan, misalnya hari lahir. Tetapi memiliki kesuksesan yang berbeda. atau—jangan-jangan anda adalah konsumen dari zodiac di majalah????
Karena factor KESEMPURNAAN KONDISI FISIK
                Semua kelemahan bisa diubah menjadi kelebihan. Misalnya saja: Ucok Baba yang bertubuh kerdil, kini ia berhasil menjadi artis dan bintang iklan. John Foppe yang tidak memiliki kedua tangan, mampu menjadi motivator perusahaan pengembangan diri yang sangat terkenal. Helen Adams Keller yang sudah tuli dan buta dari usai 19 bulan menjadi penulis terkenal.
                Ramaditya Adikara, kenalan penulis. Ia adalah penderita buta sejak lahir, tapi—ia bisa menjadi ahli computer, mahir bermain music, menjadi composer untuk game milik Nintendo. Bagaimana dengan kita dengan kondisi yang lengkap???
Karena factor TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL YANG TINGGI
                Andri Wongso, pebisnis dan motivator nomor 1 di Indonesia. Tahukah anda bahwa ia adalah lulusan SDTT, SEKOLAH DASAR TIDAK TAMAT ???
                Tingkat pendidikan formal yang tinggi tetaplah penting, tetapi bukan factor penentu utama dalam mencapai kesuksesan.
Karena factor USIA
                Muda = sukses, tua = tidak sukses atau—tua = sukses, muda = tidak sukses??
                Kolonel Sanders, pada usia 65 tahun memulai bisnis ayam goring dan bisnis tersebut masih kita dengar hingga saat ini.
                “Tua sukses itu biasa, muda sukses luar biasa, muda tidak sukses-sukses—kebangetan” (pepatah penulis)

from book: Funtastic Learning

Tidak ada komentar:

Posting Komentar