Senin, 11 Maret 2013

2012/01 Terangkatnya Ilmu Dengan Tercabutnya Al Khusyu'


Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh . . .
Gimana nih kabarnya para Mahasantri Al Esaf??? Moga-moga keadaannya pada dalam keadaan baik, sehat, baik rohani plus jasmani juga. Dikit curcol nih  friend! Waktu mudik lebaran kemaren, gag sengaja pengetik menemukan sebuah artikel yang sangat menendang hati dan menusuk kalbu pengetik. Apa sih yang membuat artikel ini sangat dahsyat??? Check this out!!
Terangkatnya Ilmu dengan Tercabutnya Al Khusyu’
Oleh: Muhammad al Fatih


Sesuai dengan khabar nubuwwah yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW, beliau menyatakan bahwa disuatu zaman ilmu akan terangkat dari manusia. Hingga mereka berada dalam koondisi yang amat terhina, dan mereka jatuh ke dalam jurang kebodohan, atau jauh dari bimbingan ilmu. Mereka tersesat lagi saling menyesatkan.
                Dalam beberapa riwayat secara jelas disebutkan berbagai cara dicabutnya ilmu dari manusia diantaranya dengan diwafatkannya para ulama yang shaleh.
                Aakan tetapi ternyata ketika para ulama yang shaleh masih hidup pun, barokah ilmu bisa diangkat dari manusia yaitu dengan hilangnya al khusyu’. Sebagaimana dalam sebuah hadits riwayat Imam at Tirmidzi, dari Shahabat Rasulullah Abu ad Darda’  beliau bercerita,”Pernah suatu ketika, kami bersama Rasulullah SAW, beliau menengadahkan tangan kapalanya sambil memandang langit kemudian bersabda,”Inilah saatnya ilmu dicabut dari manusia. Sehingga mereka tidak mampu mengetahui sesuatu darinya sama sekali”,
                Maka Ziyad bin Labid Al Anshari bertanya kepada Abu ad Darda’,”Bagaimana ilmu dicabut dari kami, padahal kami membaca Al Qur’an? Dan Demi Allah, kami bersumpah akan membacanyanya dan membacakannya kepada istri-istri dan anak-anak kami”.
                Abu ad Darda’ menjawab,”Alangkah malangnya dirimu wahai Ziyad, sesungguhnya aku menganggapmu termasuk orang yang faqih di Madinah,(perhatikanlah) inilah kitab Taurat dan Injil milik Yahudi dan Nashrani maka apakah ia bermanfaat bagi mereka?”
                Jubair berkata,”Kemudian aku bertemu dengan Ubaddah bin Ash Shamith, maka aku bertanya,”Tidakkah kamu mendengar sesuatu yang dikatakan Abu ad Darda’?”. Maka aku memberitahukan kepadanya apa yang dikatakan oleh Abu ad Darda’. Dia berkata,”Abu da Darda’ benar, jika kamu berkehendak, sungguh pasti aku ceritakan kepadamu tentang ilmu yang pertama kali akan diangkat dari manusia, yaitu al khusyu’ (sifat khusyu’), hampir-hampir jika kamu masuk kedalam sebuah masjid, tetapi kamu tidak melihat seorangpun didalamnya orang yang khusyu’”(HR. at Tirmidzi no. 2577).(Ar-Risalah no.133/Vol XVIII/ 13 Sya’ban-Ramadhan 1433 H/ Juli 2012)





            Nah, kalo di inget-inget lagi nih. Pengetik nih juga sering merasakan gag khusyu’ dalam menuntut ilmu, Astagfirullahal’azim . . .Semoga dengan adanya artikel diatas, ada sedikit manfaat dan pelajaran yang dapat kita ambil. Pengetik undur diri dulu, semoga al khusyu’ selalu hadir saat kita menuntut ilmu dimanapun, amin . . . .
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar